
Seharusnya tidak ku-add dia waktu pertama kali aku browsing ke dunia maya, kalau tahu akan berakhir seperti ini. Aku merasa ini perlakuan yang tidak adil, karena aku memang tidak pernah berbuat kesalahan apapun padanya. Bahkan aku yang paling konsen setiap kali ada masalah yang timbul baik pada dia ataupun keluarganya, apakah tidak dirasakan itu olehnya? Saat ini dia dikelilingi oleh banyak pemujanya, sesekali statusnya centil. Aku hanya dapat berguman, apakah dia tidak kapok dengan kejadian yang lalu-lalu? Aku tahu persis sifatnya, dia seringkali menebar masalah di jalan yang sama. Dan itu acapkali berbuah bencana, umumnya sang pemuja yang terlanjur terjerat oleh kecentilannya akan terus mengejar dia dengan kalimat-kalimat rayuan yang terkadang seronok dan vulgar. Pada saat dekat sering aku ingatan : "Awas, nanti ketahuan sama suami nona!" Untuk beberapa saat dia menghentikan kecentilannya itu, tapi beberapa saat kemudian mulai lagi tumbuh sifat buruknya itu. Aku sudah letih untuk mengingatkannya, bahkan anak sulungnya pun mulai "Jengah" melihat ulah ibunya. Sesuatu yang terus kepikiran olehku, bagaimana seandainya terjadi sikap yang "berlebihan" darinya dan diketahui suaminya. Apakah ini bukan MALAPETAKA namanya? Sekarang aku menghindar dari kegilaan itu, aku tidak mau diajak berkompetisi dengan teman-teman sealmamaterku sendiri. Kecentilan dan kegenitannya sempat membuat aku larut kedalam dunia gila miliknya. Tapi Insya Allah sekarang tidak lagi, aku berusaha menjauhi kontak secara langsung kepadanya. Masih kusimpan semua pesan-pesan dan bbm darinya serta foto-foto yang pernah di kirimkannya pula kepadaku. Baik yang biasa maupun yang seronok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar