Powered By Blogger

29 Oktober 2011

KepadaMU Ya Allah.....

Ya Allah.......................
Adakah Kau mendengar pintaku subuh tadi?
Aku menangis saat pikiranku tumpul, tak mampu berbuat apa
Aku tersedan saat mengadukan nasibku kepadaMu...............
Sebenarnya aku malu, ya Rob...tapi hanya Engkaulah yang dapat
aku percaya untuk mendengar curahan hatiku.........

Tolonglah aku Ya Rob, aku terjerambab di jalan setapak
dimana ada jurang yang menghadang di depanku, dan hamparan
laut luas di belakangku.......aku tidak tahu harus melangkah kemana?
Kakiku terikat diantara rumput-rumput dan akar pohon yang kuat,
tanganku tak mampu menggapai karena lunglai

Mataku sembab oleh air mata, hatiku porak poranda
kenapa jadi harus aku yang menanggung masalah ini sendiri?
Apakah sikap baikku selalu dihargai dengan salah oleh
para jiwa yang dipenuhi serakah?
Apakah ketidak berdayaanku justru menjadi titik terlemah
kepribadianku?

Tolong aku Ya Allah yang Maha Kudus, julurkan tanganMu
meskipun hanya sebentar. Aku ingin menggapainya sembari memastikan
bahwa Engkau masih peduli, pada hatiku, jiwaku, keimananku dan
keluargaku.............


Bekasi
29 Okt 2011

8 Oktober 2011

Aksi dan Reaksi

Sebagai rakyat kecil aku hanya dapat mengurut dada, manakala ada berita yang mengatakan nyaris terjadi lagi pemerkosaan di dalam angkot. Aku tidak tahu dimana nurani mereka? Dimana hati kecil mereka? Apakah mereka juga bisa merasakan perasaan kedua orang tua gadis itu seandainya pemerkosaan itu terjadi? Binatang! sungguh tidak beradab sekali mereka......... Tapi, terkadang aku berpikiran sebaliknya. Ada benarnya saat gubernur sebuah kota besar mengatakan bahwa : Pakaian dan Penampilan wanita yang membuat hasrat birahi seorang pria bergejolak. Saat hal itu di jadikan statement, justru para wanita-wanita itu berdemo dengan mengatakan bahwa bukan kami yang seronok, bukan kami yang memancing birahi, tapi memang laki-laki itu yang berotak kotor, jorok dan mesum. Kodrat, apakah para wanita tadi sadar bahwa kodrat seorang lelaki memang akan tertarik manakala lawan jenisnya berpakaian beda, menyebarkan aroma wewangian, cantik dan bergaya sensual? Meskipun berjilbab? Lihatlah......penampilannya. Mereka berjilbab tapi pakaiannya ketat di tambah celana pensil/jeans ketat atau celana leajing yang jelas-jelas mempertontonkan setiap lekukan tubuhnya. Jadi kenapa juga harus menyalahkan laki-laki kalau mereka saja tidak berusaha berbusana dengan santun? Jangan salahkan kenapa lelaki Indonesia saat ini menjadi "lebih beringas dan brutal" dibanding lelaki Indonesia jauh tahun-tahun sebelumnya, dunia entertinment telah mensetting mindset mereka menjadi "modern tapi salah kaprah" Televisi dan Internet berperan besar mengubah gaya dan citra hidup rakyat Indonesia. Kalau kita mau "Back to nature" ke daerah-daerah kecil di pelosok desa jauh dari keramaian, dimana listrik merupakan sesuatu hal yang sangat mereka rindukan sekali kehadirannya. Disana masih asri, jujur, gotong royong, loh jinawi, tut wuri handayani. Tutur kata mereka masih santun, gaya hidup yang seadanya.......tapi manakala mindset mereka setiap hari dijejali dengan hiburan dan tontotan yang separuhnya bugil....Apakah mereka salah kalau tiba-tiba saja gaya hidupnya mengikuti apa yang ditontonnya? Kembali ke hati nurani, sembari mengutip syair sebuah lagi " Coba kita bertnya pada, rumput yang bergoyang...................."